Slider

Recent Tube

Bisnis

Sosial

Tren

Teknologi

Olahraga

Galeri

Mengenal #PesantrenAlKautsarAl Akbar, #LaeToras #HumbangHasundutan

BERITA TARUTUNG -- Pesantren AL Kautsar Al Akbar, Lae Toras Humbang Hasundutan menerima pendaftaran santri dan santriyah baru di tahun ajaran 2018-2019. (lihat image di atas)

Pesantren yang terletak di bagian barat Sumatera Utara ini diasuh oleh Buya Syeikh Ali Akbar Marbun, Rais Syuriah PBNU. (lihat infonya di sini)

Pesantren ini didirikan tahun 90 an oleh Buya bersama dengan adiknya almarhum Mahmun Syarif Marbun (baca) bersama dengan masyarakat dan sejumlah donatur. (baca selanjutnya)

#KPU Sumut Umumkan DPS #Pilgubsu2018, Terbanyak #Medan, #Deliserdang dan #Langkat

Edy Rahmayadi cagub nomor urut 1 (Eramas) ketika bertemu dengan warga di Tarutung (ilustrasi)
BERITA TARUTUNG -- Komisi Pemilihan Umum (KPU)Sumatera Utara (Sumut) menggelar rapat pleno terbuka di Hotel Four Point, Jalan Gatot Subroto, Medan, Sabtu (17/3/2018) kemarin.

Dalam rapat pleno itu disebutkan bahwa Daftar Pemilih Sementara (DPS) untuk pemilihan Gubernur dan dan Wakil Gubernur 2018 ada sebanyak 9.202.967 orang, sebagaimana hasil rekapitulasi KPU yang tersebar di 33 kabupaten/kota di Sumatera Utara dan disahkan oleh KPU Sumut yang di ketuai Mulia Banurea, anggota Benget Silitonga, Nazir Salim Manik, Yulhasni dan Iskandar Zulkarnain.

 Adapun jumlah kecamatan di Sumut sebanyak 444, Jumlah desa/kelurahan 6.110, jumlah TPS 27.465 dengan jumlah pemilih perempuan sebanyak 4.559.668, sedangkan pemilih laki-laki sebanyak 4.643.299. DPS terbanyak ditempati Kota Medan dengan jumlah mencapai 1.513.835 pemilih, terbanyak kedua Deliserdang 1.170.543 jiwa.

Peringkat ketiga ditempai Kabupaten Langkat dengan 705.769 pemilih, disusul Simalungun 615.668 pemilih, serta Asahan, 489.331 pemilih. Sementara itu DPS terkecil, ditempati Pakpak Bharat dengan 33.421, di bawah Nias Barat dengan 56.982 pemilih, disusul Sibolga, 62.185, dan Gunung Sitoli 84.485 dan Kabupaten Nias dengan 90.712 pemilih.

Ketua KPU Sumut, Mulia Banurea, Minggu (18/3/2018) mengatakan, rapat pleno terbuka tersebut dilaksanakan terkait penetapan Daftar Pemilih Sementara (DPS) tingkat provinsi pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumut (Pilgubsu) 2018. Banurea juga menyampaikan rapat ini dihadiri oleh 33 KPU Kabupaten/Kota se-Sumut, Bawaslu Sumut, Disdukcapil Provinsi Sumut, serta tim penguhubung dari dua pasangan calon (paslon) Pilgubsu 2018.

“Rapat ini merekapitulasi berapa jumlah DPS-nya dan akan diketahui berapa jumlah penduduk Sumut yang wajib KTP, tapi belum merekam KTP elektronik,” terang Banurea. Setelah seluruh DPS terekapitulasi, data itu akan ditindaklanjuti Disdukcapil agar memfasilitasi masyarakat yang belum merekam KTP elektronik.

Kasi Fasilitasi Sarana Prasarana Disdukcapil Sumut, Sunggul Tampubolon mengatakan, berdasarkan data terakhir sudah 88 persen lebih warga Sumut wajib KTP yang melakukan perekaman “Dan, sisanya ini akan kita kebut terus dan optimis itu semua bisa rampung. Namun, kita akui dalam prosesnya masih banyak sekali kendala yang kami alami, terutama di alat,” ujarnya.

“Kami menghimbau agar masyarakat Sumut yang belum melakukan perekaman untuk segera merekam ke Disdukcapil kabupaten/kota masing-masing,” himbau Sunggul. (sumber)

Andalkan Pukulan Ajaib, Kevin/Marcus Juarai Ganda Putra All England

BERITA TARUTUNG -- Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon sukses mempertahankan gelar juara di ganda putra turnamen bulutangkis tertua dan paling bergengsi di dunia, All England.

Dalam laga di Birmingham, Inggris, Minggu petang (18/03) atau Senin dini hari WIB, Kevin/Marcus menang dua set langsung atas pasangan Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen, dengan 21-18 dan 21-17.

"Senang rasanya bisa merebut gelar bergengsi. Luar biasa bisa juara lagi," kata Kevin kepada BBC Indonesia setelah pertandingan.



Kevin menambahkan kunci kemenangan di babak final adalah fokus untuk meraih poin demi poin dan meminimalkan kesalahan: "Jangan banyak melakukan kesalahan sendiri. Itu saja sih."

Hal senada disampaikan Marcus, bahwa dia dan Kevin mencoba untuk tampil tanpa beban meski diakui tidak mudah karena datang sebagai juara bertahan.

"Menikmati pertandingan, jangan ada tekanan. Fokus satu demi satu dan melakukan yang terbaik," kata Marcus. (selanjutnya)

Ketum #PAN @ZUL_Hasan Temui Ketum #PartaiIdaman #RhomaIrama sebelum Sidang #PTUN

BERITA TARUTUNG -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menemui Ketua Umum Rhoma Irama sebelum sidang PTUN hari ini.

Partai Idaman tidak terima dengan keputusan KPU yang tidak meloloskan partai baru tersebut dalam Pemilihan Umum 2019.

Kunjungan ini disebut untuk memberikan dukungan moral kepada Rhoma Irama dalam menghadapi persidangan. Sebelumnya, PAN mengatakan siap mengakomodasi kader Partai Idaman jika tetap tidak lolos ke Pemilu.

Zulkifli Hasan merupakan salah satu calon yang digadang-gadang mempunyai potensi untuk maju sebagai Calon Presiden atau Calon Wakil Presiden di #Pilpres2019.

Namun potensi yang dibidik adalah sebagai cawapres Presiden Jokowi atau Prabowo.




#Pilgubsu2018: Ketika #PilkadaSerentak Dinilai Sehatkan Ekonomi

Tahun 2018 ini akan digelar 171 pemilihan kepala daerah (pilkada) terdiri dari 17 provinsi, 39 kota dan 115 kabupaten. Ekonom senior Sustainable Development Indonesia (SDI) Dradjad H Wibowo mengatakan hajatan Pilkada serentak tahun ini meski ada risiko politik namun akan berdampak positif bagi perekonomian.

Dradjad yang juga anggota Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional ini mengatakan belanja KPU dan calon kepala daerah akan mampu menguatkan daya beli dan konsumsi rumah tangga. "Terutama masyarakat di daerah," kata Dradjad dalam keterangan tertulisnya Selasa (16/1/2018).

Menurut Dradjad saat ini proporsi konsumsi rumah tangga adalah sekitar 55-56% dari Pendapatan Domestik Bruto. Hitungan kasar dia, belanja pilkada bisa menyumbang tambahan pertumbuhan konsumsi sekitar 0,2-0,3%.

"Ini jika efek multipliernya tidak dihitung, yang mungkin cukup besar karena yang naik adalah konsumsi di daerah," papar Dradjad.

Momen Pilkada serentak di 171 daerah ini menjadi salah satu faktor internal (dalam negeri) yang diprediksi bisa berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi. Ada juga faktor eksternal yang berpeluang menopang pertumbuhan ekonomi, yakni perekonomian global sedang menguat.

Tren perdagangan global saat ini, kata Dradjad, sedang sangat positif. Ini terlihat dari the Baltic Dry Index yang melonjak dari 900 pada awal 2017 menjadi 1400 pada akhir 2017.

Harga komoditi juga naik pesat. Bloomberg Commodity Spot Index (BCOMSP) saat ini berada pada level 358,4, tertinggi sejak 2016. BCOMSP adalah Indeks harga spot dari komoditas dunia. Selama 2017 BCOMSP naik 7,43%.

"Bagi Indonesia, BCOMSP merupakan indikator penting. Karena, pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi oleh ekspor dan harga komoditas," kata Dradjad.

Di pasar keuangan, kondisinya pun sangat positif. Indeks MSCI (Morgan Stanley Capital International)-sebuah indeks pertumbuhan pasar modal dunia-melejit rata-rata 22% di 47 negara selama tahun 2017. Dow Jones Industrial Average menembus 25000. Pasar modal mulai dari London hingga Tokyo ikut pecah rekor. Undang-undang pajak yang baru dari Donald Trump ikut memberi sentimen positif bagi pelaku pasar modal.

"Singkatnya, ekonomi global sedang menguat," kata dia.

Menurut Dradjad, mayoritas pelaku dan analis pasar dunia juga cenderung optimistis melihat 2018. "Memang ada risiko seperti tingkat dan tren utang China, kebijakan proteksionis Trump dan Brexit. Tapi secara umum, ekspektasi dunia sedang positif," tuturnya.

Dengan dua faktor di atas, Dradjad yakin Indonesia seharusnya bisa mendobrak stagnasi pertumbuhan pada tahun 2018. Target 5,4% semestinya bisa relatif mudah dicapai.

Jika ingin lari lebih kencang, memang pemerintah perlu membenahi faktor domestik yang membuat kita kehilangan momentum tahun 2017. "Contohnya antara lain kebijakan populis anti-bisnis dari beberapa beberapa kementerian serta kelemahan implementasi kebijakan ekspor dan investasi," kata Dradjad. (sumber)

Jelang Pilpres Rusia, Putin Umumkan Senjata Pamungkas Baru

Jelang pemilihan presiden Rusia,  Presiden Vladimir Putin mengklaim telah mengembangkan senjata nuklir yang mampu menghindari semua sistem pertahanan rudal yang ada di dunia dan berencana memperkuat rudal jelajahnya berkapabilitas nuklirnya agar bisa menghantam sasaran dimana pun di seluruh dunia. Hal itu disampaikan Presiden Vladimir Putin pada pidato kenegaraan tahunannya di Moskow.

Dalam pidato tersebut, Putin juga memperingatkan bahwa Rusia akan melihat semua serangan nuklir dalam ukuran apa pun terhadap wilayahnya atau negara sekutunya sebagai serangan terhadap Rusia dan akan membalas dengan tindakan serupa. Banyak pihak melihat peringatan Putin ini sebagai pesan kepada Washington di tengah hubungan kedua negara yang semakin memburuk.

"Adalah tugas saya untuk menyatakan hal ini: Setiap penggunaan senjata nuklir melawan Rusia atau sekutu-sekutunya, apakah skala kecil, menengah atau skala lainnya, akan diperlakukan sebagai serangan nuklir di negara kita. Responnya akan instan dan dengan semua konsekuensi yang relevan," kata Putin sebagaimana dilansir RT, Kamis (1/3/2018). (sumber)