Ust. Abdul Somad (UAS) merupakan salah satu alumni sekolah di bawah organisasi Al Jam'iyah Al Washliah bersalaman dengan Kapolri Tito Karnavian. (ilustrasi) |
"Indonesia dapat menjadi negara besar dan dominan, karena memiliki sumber daya manusia besar, sumber daya alam yang berlimpah dan wilayah yang luas," kata Kapolri Jenderal Pol Tito yang diwakili Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial Ekonomi, Irjen Pol Gatot Eddy Pramono, di Medan, Sabtu.
Hal itu dikatakan Kapolri, dalam sambutannya pada Silaturahmi Kebangsaan bersama Keluarga Besar Pengurus Wilayah Al- Jama`yatul Washliyah Sumut.
Kapolri mengatakan, Indonesia juga dapat menjadi negara nomor lima yang memiliki kekuatan ekonomi terbesar di dunia dengan syarat terjaganya stabilitas politik, dan pertumbuhan di atas 5 persen.
Dengan visi dan misi serta 3 pilar yang dimiliki Al- Wasliyah, menurut dia, tentunya sangat mendukung terjadinya hal tersebut, khususnya dalam membangun dunia pendidikan sehingga sumber daya manusia yang memiliki potensi dapat memajukan negara Indonesia.
"Selain itu, Dakwah yang dilakukan Al- Wasliyah adalah dakwah yang santun yang dapat mennyatukan kebangsaan Indonesia," kata Jenderal Pol Tito.
Ia mengatakan, berbagai ibadah sosial yang dilakukan Al- Wasliyah turut dapat menaikkan level Al- Wasliyah di tingkat provinsi hingga tingkat nasional.
"Dengan tiga vilar yang ditetapkan Al- Wasliyah, mari kita wujudkan sumber daya manusia yang dapat menyatukan kesatuan bangsa ini," katanya.
Tito menjelaskan, Satgas Nusantara yang dibentuk dengan tujuan agar Polri menjadi "coolling system" terhadap masyarakat saat Pilkada serentak 2018 nantinya.
"Hari ini kita jadikan sebuah momentum yang baik untuk menjalin silaturahim dan kita teguh dan jaga hubungan antara kita dan menjaga kesatuan bangsa, serta negara," kata Kapolri.
Pada acara tersebut dihadiri Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpau, Wakapolda Sumut Brigjen Pol Agus Andrianto, Ketua Umum PB Al-Wasliyah H.Yusniar Yusuf Rangkuti, Ketua PW Al-Wasliyah Sumut H Saiful Akhyar Lubis, Ketua MUI Sumut diwakili Prof Arso.
Pewarta: Munawar Mandailing. (sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar