Budidaya lada di Bengkulu dan khususnya diterapkan secara ekstensif dengan menggunakan tegakan kayu, dan sebagian besar ada juga yang mengunakan tegakan dadap (Erythrina spp.), gamal (Gliricidiae maculata) dan kapok (Ceiba petandra).
Budidaya lada dengan tegakan kayu dewasa ini banyak mengalami kendala, selain karena dapat merusak lingkungan akibat penebangan pohon-pohon, juga karena terbatasnya tegakan yang baik, harga tegakan yang mahal, serta modal yang besar untuk mendirikan dan memelihara kebun lada.
More
Budidaya lada dengan tegakan kayu dewasa ini banyak mengalami kendala, selain karena dapat merusak lingkungan akibat penebangan pohon-pohon, juga karena terbatasnya tegakan yang baik, harga tegakan yang mahal, serta modal yang besar untuk mendirikan dan memelihara kebun lada.
More
Tidak ada komentar:
Posting Komentar